Perjalanan

***

Perjalanan
By Reytnald Tompel @ 12-04-2004


Manusia dilahirkan tanpa nama
Mereka hadir atas nama cinta
Membaur menjadi satu
Dalam genggaman sang Pencipta

Hidup yang sedikit mereka lalui
Menempuh jembatan penuh nista
Canda dan tawa beriringan
Berputar, bergulir beriringan
Menjadikan satu kekuatan

Letih berjelaga dengan penat
Bertaburan di setiap kehidupan
Tak dirasa tak diduga
Melaju terus bagai roda
Minindas dan ditindas
Sebab akibat tak berhenti

Hanya jika mereka tahu
Maut segera tiba
Tak dirasa itu ada
Itulah yang sesungguhnya
Bila kita merasakan
Di mana sang Kholiq meletakkan
Harapan baik pasti menang

***

Because I am a man


Want one? Go to www.geocities.com/testiflash




Because I am a man
by Reynald Tompel @ 2004


Dari dalam rumah
Ku keluar dan berjalan
Mencari sebuh harapan
Harapan kecil yang dapat mengibur

Di sebuah warung kecil
Kunikmati secangkir kopi
Asap tembakau mengepul
Tak lupa dengan iringan gitar
Kulantunkan musik klasik
Ku suarakan kebebasan
Kepada dunia yang kian sombong

Deras hantaman air hujan
Terus memanas dan tak dingin lagi
Ribuan janji yang tak pasti
Seakan turut dalam panasnya hujan

Ku ingin melangkah bebas
Terbang bersama nuansa kehidupan
Ku ingin berlarian
Ke hutan, ke pantai, kemanapun aku suka
Karena aku adalah seorang lelaki

Hidup

***

Hidup
by Reynald Tompel @ 06-01-2004



Samudra tiada tepi
Meneriakkan tawa dalam sembilu
Mendendam dalam damai
Berlari, menyanyi, dan menari
Bertahta di atas bumi

Angin berhembus
Datang dan pergi tanpa salam
Menerbangkan jiwa yang putus
Mengibas tatapan cakrawala
Sekali-kali merpa aku

Tubuh penuh darah
Butiran air mata turut serta
Kadang kala didera hujan
Berkali-kali seperti ini
Mencemaskan hidup yang tenang
Demi berpacu dengan waktu


Kala kecil ku bertanya
Kala muda ku tertawa
Kala besar ku menangis
Kala tua ku menyesal
Kadang hidup seperti ini


***

Entah

Entah
by Reynald Tompel
@ 02-01-2004

Entah...
Entah kapan kita bisa
Langit mendung berganti hujan
Bumi berputar tak kenal lelah
Tapi entah...
Sampai kapan terus begini

Kawan tinggal kawan
Jabatan tinggal jabatan
Harta tinggal harta
Aku tinggal aku
Tapi kenapa semua tinggal
Tak bisakah berjalan, berlari, atau terbang?


Tak habis pikir aku bersyair
Menyinggung hati yang brutal
Paksa mereka untuk sadar
Itu hanya sementara
Haruskah Dia yang bicara?
Untuk hidup dan tak mati

Entah...
Aku pasrah...
Hanya entah yang ku tahu